![]() |
. |
Buntok - Wakil Bupati Barito Selatan Khristianto Yudha gelar Safari Ramadan dan buka puasa bersama di Masjid Tabak Kanilan Kecamatan Gunung Bintang Awai. Hadir dalam rombongan buka puasa dan safari Ramadan tersebut sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat serta kepala dinas instansi lingkup Pemerintah Kabupaten setempat.
Bupati Barito Selatan H. Eddy Raya Samsuri melalui Wakilnya Khristianto Yudha mengatakan, safari Ramadan merupakan tradisi yang sarat makna, momentum safari Ramadhan ini adalah ajang silaturahmi kita bersama antara unsur pimpinan daerah dengan warga masyarakat di Kabupaten Barito Selatan.
Kami dilantik oleh Presiden Republik Indonesia di Istana Negara selaku Bupati dan Wakil Bupati Barito Selatan, dan dilanjutkan dengan mengikuti kegiatan Reatret di Akademi Militer (Akmil), Magelang, safari Ramadan di Kecamatan Gunung Bintang Awai ini adalah kegiatan silaturahmi kami yang pertama ke Kecamatan kecamatan.
Oleh karena itu, silaturahmi ini akan menjadi jembatan penting untuk memperkuat hubungan antara Pemerintah Daerah dengan Masyarakat Kabupaten Barito Selatan, khususnya Warga Kecamatan Gunung Bintang Awai ini.
Dalam penuh kehangatan suasana dan kebersamaan ini, Kami hadir tidak hanya sebagai pemimpin, tetapi juga sebagai bagian dari keluarga besar masyarakat Barito Selatan.
Dari itu semua kami mengajak seluruh Masyarakat Barito Selatan untuk bersama-sama saling bekerjasama membangun Kabupaten Barito Selatan ini, sehingga menjadi Kabupaten Barito Selatan yang maju, mandiri dan berdaya saing tinggi sebagai daerah yang nantinya akan menjadi penyangga Ibu Kota Negara yang baru. Hal - hal senada itulah yang di ucapkan Bupati Barito Selatan melalui Wakil Bupati, Khristianto Yudha pada sambutannya dalam kegiatan itu.
Masih dikatakan Khristisnto, ada tiga makna penting dalam kegiatan safari Ramadan ini, yang Pertama dalam konteks pelaksanaan ajaran dan perintah agama, dapat dimaknai sebagai bentuk ketaatan dan totalitas dalam menjalankan perintah agama.
"Terutama dalam kaitannya dengan pelaksanaan ibadah secara vertikal antara manusia dengan TuhanNya. Kedua, kegiatan seperti ini, dirasakan dapat lebih mengembangkan jalinan silaturrahmi antara masyarakat dan pemerintah. Ketiga, kegiatan ini mengajarkan kepada kita untuk saling berbagi dengan sesama, terutama yang memerlukan uluran tangan," Katanya lagi.
Harus diakui lanjutnya, persoalan masyarakat kita memang masih banyak tingkat kehidupan perekonomian masih menjadi problem utama. Daya beli masyarakat juga masih menjadi problem bersama.
"Walaupun demikian, kita terus berupaya guna untuk kemajuan dan kesejahteraan. Perjuangan masih panjang, mari bersama-sama kita membangun daerah kita agar lebih baik lagi", ujar, Wabup Khristianto. (As)